Bermula dari pemakaian kuota internet yang boros, menghabiskan kuota hampir 200GB selama sebulan, bahkan kadangkala bisa lebih dari 200GB sebulan, dengan total pengeluaran untuk internet di atas 300 ribu per bulan, akhirnya saya beranikan diri untuk berlangganan internet IndiHome. Sebelumnya saya menggunakan internet Tri untuk aktifitas berselancar internet sehari hari. Di lokasi saya, hanya Tri yang koneksinya stabil terutama untuk koneksi 4G. Di samping itu, harga paket internet Tri jika dibandingkan dengan operator lain menurut saya yang lebih hemat di kantong. Tapi alasan utama kenapa saya memilih Tri ini ya koneksi yang stabil di lokasi saya.
Biasanya saya membeli paket internet Tri yang kuota 35GB seharga 70 ribuan dengan masa aktif sebulan. Ternyata ada yang lebih hemat lagi yaitu paket internet kuota 66GB seharga 120 ribuan. Karena akhir akhir ini saya dan keluarga sering download file gede di atas 1GB, menyebabkan kuota 66GB tersebut hanya bertahan selama 10 hari saja, kadang kurang dari 10 hari sudah habis duluan. Kadang tidak percaya juga sih masa 66GB cuma habis dalam 10 hari, download sih sebenarnya tidak setiap hari sih, namun entah kenapa saya merasa kuota cepat habis saja. Kalau seperti ini terus bisa bisa tekor di akhir bulan.
Alasan pemasangan IndiHome
Sebenarnya niatan untuk mencoba internet IndiHome ini sudah ada sejak lama. Namun karena sebelumnya jika dihitung hitung, lebih hemat tarif per bulan menggunakan kartu Tri daripada IndiHome, jadinya saya mengurungkan niat. Hingga akhirnya pemakaian kuota internet bengkak seperti yang saya jelaskan di atas, mau tidak mau coba saja pasang IndiHome. Ditambah lagi di rumah sering mendapatkan brosur IndiHome, lihat lihat brosur, tertarik. Sebenarnya juga tetangga samping kanan kiri juga sudah pasang IndiHome, juga tetangga depan rumah. Menambah keinginan saya untuk mencoba IndiHome semakin besar.
Karena niatan hanya mau coba coba saja menggunakan IndiHome, maka saya cari saja paket yang paling murah dulu. Kalau di website IndiHome sih sebenarnya ada paket paling murah yaitu 1P atau Internet Only. Tarif per bulan hanya 250 ribuan (belum termasuk PPn) dan mendapatkan internet dengan speed up to 10Mbps. Namun ketika saya tanyakan ke seles IndiHome, kontaknya ada di brosur, ternyata untuk paket Internet Only ini tidak bisa didaftarkan. Saya tinggal di Balikpapan, salesnya berkata kalau di Balikpapan ini memang tidak bisa mendaftarkan Internet Only, kalau mau yang paling murah bisa mendaftrkan Paket Netizen 1. Masa gitu sih?
Proses daftar IndiHome
Akhirnya saya langsung saja datang ke Plasa Telkom, kalau di Balikpapan untuk pelayanan pelanggan, seperti daftar baru, pembayaran, ada di Telkom yang di Jl. Ahmad Yani, kalau yang di MT Haryono itu kata mbaknya cuma kantor besarnya saja. Tanya tanya ke mbak CS nya ternyata memang benar tidak bisa mendaftarkan paket Internet Only. Saya juga sudah menanyakan kenapa kok di web IndiHome/ Telkom ada paket Internet Only, kata mbaknya kalau mau pasang internet only bisa dilakukan setelah berlangganan IndiHome minimal selama dua bulan, baru kemudian mengajukan downgrade ke 1P (Internet Only). Entah ini sebenarnya cuma kebijakan IndiHome di Balikpapan saja atau di seluruh Indonesia.
Okelah, saya coba saja berlangganan paket yang paling murah dulu yaitu Netizen 1 speed 10Mbps, dengan biaya langganan per bulan 285 ribu, kalau sudah ditambah PPn tarif per bulan jadi 316 ribu kata CS. Nanti setelah 2 bulan pakai baru downgrade ke 1P, rencana saya sih begitu. Persyaratan daftar jadi pelanggan baru IndiHome juga sangat mudah, cuma butuh KTP saja, dan prosesnya cepat. Si mbak CS juga bilang untuk pengerjaan pemasangan baru IndiHome itu bisa sampai 3×24 jam, bisa juga hari ini langsung dipasang, tergantung survey oleh teknisi. Biaya pemasangan sebesar 150 ribu dan dibayarkan nanti saat pembayaran tagihan pertama bulan depan, langsung dibayarkan di Plasa Telkom.
Proses pemasangan IndiHome
Jadi, setelah proses pendaftaran IndiHome selesai ini, sore sekitar jam 3 langsung ditelepon oleh teknisi IndiHome, bahwa mereka akan datang ke rumah untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu, kalau memungkinkan untuk langsung dipasang ya dipasang, intinya survey dulu. Setelah teknisi datang ke rumah dan menyurvey lokasi, mereka bilang bahwa jalur untuk lokasi saya sudah penuh, Optical Distribution Point atau ODP sudah penuh, waduh. Mereka juga bilang kalau 2-3 hari lagi mereka akan datang dan menambah jalurnya, dan saya suruh nunggu, okelah saya tunggu, saya sih iya iya aja.
Setelah dua hari ada teknisi lain datang ke rumah, bukan teknisi yang kemarin, dan lagi lagi dia melakukan survey. Saya bilang ke dia kalau menurut teknisi sebelumnya jalurnya penuh mas, mau ditambah kah? Saya tanya gitu. Ternyata ada jalur kosong cuma letak ODP agak jauh dari rumah, kata teknisinya. Ternyata memang ada teknisi IndiHome ini yang tidak mau capek, ODP terdekat sudah penuh, walau ada ODP yang lebih jauh masih ada yang kosong, mereka tidak mau mengerjakan, capek narik kabel mungkin. Tapi kalau memang bener bener niat teknisinya ya, walau jalur ODP lebih jauh mau aja dia narik kabel. Dan yang sebenarnya, teknisi yang malas itu akan melimpahkan kerjaan dia ke teknisi lain.
Skip skip saja, akhirnya si teknisi ini berhasil narik kabel dari ODP ke rumah dengan menghabiskan kabel optik 3 roll sepertinya. Kasihan juga sih, dia kerja sendirian, narik kabel entah berapa meter, kayaknya sih sampai 100 meter deh, pas cuaca panas lagi. Akhirnya saya yang tidak tega ikut bantu dia masang kabel di rumah, saya yang naik loteng dia tunggu di bawah. Kelelahan kami pun terbayar dengan segelas sirup dingin dan sebotol air es dari istri. Alhasil modem/ router berhasil terhubung ke kabel optik, namun belum ada internet. Kata teknisinya internet akan aktif biasanya tidak sampai 24 jam, paling lama ya 3×24 jam lah. Dia bilang kalau sampai 3 hari belum ada internet, suruk hubungi dia. Okelah, saya juga tidak banyak tanya ke teknisi sih, kasihan juga sih capek kerja sendirian, nanti saja ditanyakan lewat WA, toh dia juga ngasih nomer ke saya untuk berkomunikasi.
Internet IndiHome sudah nyala, tagihan dimulai
Benar saja, besoknya setelah pemasangan, internet IndiHome di rumah sudah bisa digunakan, tidak sampai 24jam dari pemasangan kemarin. Semua perangkat yang memanfaatkan internet di rumah sudah bisa terhubung ke internet IndiHome dengan lancar. Kecepatan yang saya dapat juga sudah sesuai dengan paket 10Mbps. Cuma memang untuk kecepatan upload IndiHome ini agak pelit, cuma dapat 2Mbps saja. Kalau kecepatan internet Tri beda lagi, speed upload bisa 2x speed download. Biasanya pakai Tri jika speed 10Mbps maka speed upload bisa di atas 20Mbps, jadi internet Tri di sini sangat cocok buat yang suka upload.
Ya memang untuk pemakaian IndiHome ini baru beberapa hari sih, belum menemui kendala atau gangguan. Tapi kalau saya tanya ke tetangga sebelah masalah koneksi IndiHome ini sih bilangnya aman aman saja. Bahkan selama beberapa bulan mereka pakai IndiHome belum mengalami gangguan atau internet mati, internet mati cuma saat mati listrik saja, ya iyalah modem juga mati. Ya Alhamdulillah lah kalau minim gangguan untuk internet IndiHome di lokasi saya, mudah mudahan saja tetap minim gangguan selamanya.
Sedikit penjelasan IndiHome paket Netizen 1 10 Mbps
Jadi saya kan berlangganan paket Netizen 1 10Mbps, dengan biaya berlangganan Rp 316.000 per bulan (sudah termasuk PPn). Untuk paket IndiHome ini memang sekarang sudah diberlakukan FUP per bulan, dan sepertinya FUP tiap paket juga berbeda. Kalau saya kemarin dijelaskan oleh mbak CS untuk paket 10Mbps diberlakukan FUP pertama 200GB, jika pemakaian kuota sudah habis 200GB maka speed akan turun atau berkurang 25% menjadi 7,5Mbps. Jika pemakaian kuota sudah mencapai 300Mbps maka speed akan turun jadi 4Mbps saja. Setelah di speed 4Mbps ini kuota menjadi unlimited untuk bulan ini, tidak ada FUP lagi. Dan untuk awal bulan FUP sudah direset dan speed kembali normal 10Mbps.
Cuma kalau saya lihat di aplikasi MyIndiHome, total FUP yang saya dapatkan sebesar 400GB. Ini berarti bisa jadi FUP pertama sebesar 300GB dan FUP kedua baru 400Gb, setelah itu tidak ada FUP lagi. Jika saya cek info di https://indihome.co.id/fup-10 juga di situ tertulis.
Untuk layanan dengan kecepatan 10 Mbps maka Fair Usage yang diberikan adalah hingga 300 GB. Setelah itu kecepatan turun hanya 25% saja hingga mencapai 400 GB. Setelah itu kecepatan turun menjadi 40% unlimited. Perhitungan usage untuk FUP tersebut berlaku setiap bulan. Pada awal bulan, perhitungan usage kembali dimulai dari 0 GB.
Cuma masih bingung juga mana yang benar, apakah mbak CS di Plasa Telkom Balikpapan atau di website resmi IndiHome. Nantilah kalau sudah pembayaran pertama saya tanyakan lagi ke mbak CS.
Oke, itu sedikit curhat dari saya setelah pemasangan IndiHome di rumah. Saat ini masih belum ada masalah, dan yang penting saya sudah lega akhirnya bisa juga pasang IndiHome di rumah. Kalau memang minim gangguan atau malah tidak ada gangguan selama dua bulan pemakaian, tinggal target selanjutnya adalah downgrade ke 1P, soalnya telepon juga tidak terpakai, malas juga harus beli pesawat telepon lagi, tambah biaya lagi. Oke sekian dulu dilanjut di artikel selanjutnya tentang IndiHome lagi.
Cerita berlanjut KE SINI.
Gak sabar nunggu lanjutan ceritanya.. Hehehe.. Soalnya saya juga baru tadi pasang indihome di rumah paket 10Mbps kayak punya agan juga
paket yg sama cuma bertahan 6 hari setelahnya lemot minta ampun
udah coba komplain ke indihome gan?
Saya jg pelanggan paket netizen 1 di Jakarta. Cuma heran saja krn harga berlangganan yg disepakati Rp 316rb kenyataannya waktu penagihan bengkak jadi Rp 424rb. Saat dirunut via telp ke CS di 147, ternyata selain paket ada sewa modem Rp 40rb/bln dan ada biaya2 lain yg blm diinfo sebelumnya. Keceleeee…
punya ane tetep gan tagihannya, 316rb per bulan, udah bayar 3x ini, 316 itu jg udah termasuk modem 40rb, kalo sampe 424rb coba tanyakan lagi ke plasa, apa paket berlangganan ente dah bener2, kalo ane ada masalah yg gak bisa diselesaikan dari jarak jauh langsung ane datengin ke plasa.
Mantep artikelnya, mau tanya dong, itukan kita harus langganan 2P dulu selama dua bulan biar bisa downgrade jadi 1P, nah terus apakah kita bisa mengubah kec. Internetnya juga?
sangat bisa, mau downgrade kec internet jg bisa
gan itu setiap bulan bener 316rb kan? setelah 3bln berlangganan baru ke plaza telkom utk downgrade ke 1p?
iya seperti itu
Gan kalok kelebihan kabel langsung bayar di tempat yaa?
kurang tau klo yang ini soalnya kemarin gak sampe lebih, tapi menurut saya tetep dibayar belakangan waktu tagihan pertama keluar
Mantap infonya
FUP indihome itu 20% dari kecepatan asli apabila melebihi kuota maksimal setiap paket. Jgn terlalu percaya dengan brosur. Contoh kalo paket 10Mbps sudah melebih FUP maksimal, maka akan dapat kecepatan 2Mbps saja.
Ganti lagi aja Om.. skrg ada paket Learning From Home (LFH), lumayan 169rb perbulan, Internet + Telp (Dual Play).
daftar nya online lewat indihome.co.id, siapin aja Kartu Pelajar dan Kartu Keluarga (KK).
alhamdulillah saya udah pasang memasuki bulan ke dua ini.. lancar aja..
Untuk kecepatannya gimana mas? 169rb/bulan apakah sudah termasuk Ppn?
Yang bener ada?