Baru-baru ini saya mendapatkan telepon Whatsapp dari seseorang yang ngakunya sih temen. Kebetulan teman saya yang diaku ini sudah lama gak saling sapa, gak saling jumpa dengan saya. Teman kerja dulu tapi saya sudah resign dari perusahaan dan teman saya itu masih kerja di situ. Sudah sekitar 8 tahun saya gak komunikasi dengan dia.
Jadi berawal dari panggilan masuk Whatsapp, saya cek nomernya gak dikenal, tapi foto profilnya adalah teman saya, dan ada username teman saya juga. Biasanya kalau ada panggilan dengan nomor tak dikenal selalu saya abaikan, ataupun ada pesan WA yang masuk tapi nomor gak dikenal, dan pesannya pun gak jelas juga akan saya abaikan. Tapi ini ada foto profil teman saya, jadi saya angkat.
Jujur saat dia berbicara lewat telepon ada sedikit kemiripan dengan gaya bicara teman saya dulu. Menggunakan Bahasa Jawa, dan logatnya pun mirip-mirip. Tapi di sini saya masih ragu apakah bener ini teman saya. Dalam hati sih merasa, ini logat beneran mirip teman saya, atau apa saya yang sudah lupa dengan gaya bicara teman saya ya? Soalnya udah lama kan kami gak berkomunikasi.
Jadi saya dengerin aja apa kata dia, sambil terus memastikan apakah benar ini teman saya. Dia bilang, kalau saat ini sedang berada di daerah kota saya, sedang menghadiri acara lelang, dan dia juga termasuk dalam orang yang sedang melelang suatu barang. Kebetulan dia sedang melelang barang elektronik berupa smartphone, iPhone X series, dengan harga 2,5 jutaan, ada 10 biji iPhone X, masih baru segel katanya. Kebetulan saya orang yang melek smartphone, yang tau lah harga pasaran smartphone terutama iPhone X ini, gak mungkin harganya segitu. Dalam hati bertanya, eh ini teman saya ketipu atau mau nipu sih?
Di sini teman saya mau ngajak saya berbisnis untuk memasarkan iPhone tersebut. Dia bertanya apakah saya punya kenalan yang punya konter jualan HP atau sejenisnya, yang intinya bisa memasarkan barang tersebut, lumayan kan keuntungannya besar, dari 2,5 juta bisa dijual di harga 4-5 jutaan. Di sini dia juga berani mengajak ketemuan saya, untuk menjelaskan lebih rinci detailnya. Mungkin untuk lebih meyakinkan saya kali ya kalau dia beneran teman saya, bukan penipu.
Tapi saya gak segampang itu percaya, dan malah agak curiga dengan penawaran dia. Jadi saya lebih fokus ke memastikan ini beneran teman saya apa bukan. Karena ini teman saya udah lama gak komunikasi, tiba-tiba ngajak bisnis seperti ini, tanpa basa basi dulu kek. Kemudian harga barang dari dia juga murah gak ngotak.
Dia ngomong panjang lebar menjelaskan detail barang yang dilelang, tata caranya, dan lain-lain, saya cuma iya iya iya aja, gak terlalu fokus. Dia juga mengirimkan detail harga beberapa barang lewat chat WA.
Lanjut, saya jawab aja gak punya kenalan yang bisa masarin produk dia. Oke dia terima, dan dia ada alternatif lain, ada modus lain yang mungkin ini akan berlanjut ke inti penipuan. Katanya dia sudah punya calon pembeli namanya A Chong, tinggal di Jakarta. Dia sudah deal dengan A Chong jual iPhone X tersebut di harga 2,5juta. Tapi entah ada sistem yang salah atau gimana ternyata harga lelang sudah naik menjadi 2,9 juta, sedangkan dia sudah deal dengan A Chong di harga 2,5juta, mau naikin harga dianya gak enak ke A Chong.
Sebelumnya saya minta maaf kalau modus ini kurang jelas, di sini saya gak gitu fokus sama penjelasan dia, karena saya sudah curiga, sudah gak tertarik. Intinya gini, saya diminta untuk menjadi orang ketiga atau penengah dari transaki dia ke A Chong ini. Saya diminta untuk pura-pura sudah membelia barang teman saya, kemudian saya diminta untuk menawarkan ke A Chong dengan harga 2,9 juta.
Weittsss tunggu dulu, saya jadi orang ketiga??? Penengah?? Wait, kayaknya saya pernah dengar modus penipuan kayak gini. Ya gak 100% yakin ini penipuan tapi sumpah saya pernah tau/ pernah dengar modus penipuan seperti ini. Dalam hati berontak, STOPPP!!!!!! Ini fix mengandung modus penipuan, jangan diterusin lagi.
Lalu saya tutup telepon, kemudian saya Video Call dengan teman saya tersebut, dan benar, GAK DIANGKAT! Setelah gak diangkat foto profil dia hilang, semua chat WA dia hilang, dan bener saya diblokir.
Gak lama kemudian, keluarga dari teman saya tersebut (Istrinya) memberikan pengumuman di Facebook, bahwasanya kalau ada telepon atau pesan Whatsapp yang ngaku dari suaminya, itu bukan suaminya, ada oknum yang telah memanfaatkan foto suaminya untuk tindak penipuan. Sedangkan teman saya tersebut malah gak klarifikasi apapun. Mungkin akun Facebook dia udah dihack, mungkin saja.
Oke, jadi ini adalah benar modus penipuan, penipuan mengatasnamakan teman. Dan untungnya saya gak begitu gaptek, selalu update seputar modus-modus penipuan.
Dari kejadian ini kita bisa ambil pelajaran, agar selalu waspada dengan modus-modus penipuan seperti ini. Karena ada banyak sekali modus penipuan yang dipakai para penipu. Jadi intinya gini, ketika kalian menerima telepon atau pesan yang mengatasnamakan teman, ngajak bisnis, pinjam seratus, issin pulsa, atau apa aja yang intinya ada hubungannya dengan DUIT, pastikan itu adalah benar-benar teman kalian. Caranya ya ajak ketemuan dulu, atau minimal ajak Video Call untuk memastikan. Kalau itu bukan teman kalian pastinya gak mau Video Call atau ketemuan. Sekian, mudah-mudahan bermanfaat.