Jadi tanggal 23 April 2018 kemarin Asus resmi merilis 3 produk smartphone terbarunya di Indonesia yaitu Asus Zenfone Max Pro M1, Asus Zenfone Max M1, dan Asus Zenfone 5Q. Setelah beberapa hari sebelumnya Xiaomi juga resmi merilis Redmi Note 5 di Indonesia, dan Asus pun tak ingin ketinggalan dan ingin ikut bersaing dalam pasar ponsel di Indonesia. Yang menjadi sorotan utama dari ketiga smartphone baru yang dirilis Asus tersebut adalah Zenfone Max Pro M1. Yap, karena diklaim (tidak tahu oleh siapa) Asus Zenfone Max Pro M1 ini merupakan ponsel Redmi Note 5 Killer. Iya, secara spesifikasi Zenfone Max Pro M1 ini mirip dengan spesifikasi Redmi Note 5. Killernya di sini adalah bahwa dengan spesifikasi yang mirip Redmi Note 5, Zenfone Max Pro M1 menawarkan harga yang lebih murah 200 ribuan, padahal selama ini hanya smartphone Xiaomi yang berani menawarkan harga HP paling murah.
Saya sendiri juga sebelum diluncurkannya Asus Zenfone Max Pro M1 ini beranggapan bahwa tidak mungkin jika harga smartphone Asus bisa lebih murah daripada Xiaomi, tetapi pada kenyataannya memang benar, Asus benar benar ingin bersaing dalam dunia smartphone di Indonesia.
Lalu apakah benar jika Asus Zenfone Max Pro M1 dengan harga 2,3 jutaan ini bisa mengalahkan Redmi Note 5 yang dengan spesifikasi yang sama dibendrol dengan harga 2,5 juta? Kita lihat saja fakta fakta menarik dari smartphone Asus Zenfone Max Pro M1 berikut.
1. Desain dan layar
Desain Asus Zenfone Max Pro M1 ini memang keren, jujur saya suka dengan body-nya. Kokoh dengan bahan metal di belakang, beratnya hanya 180 gram, tidak terlihat seperti smartphone murahan. Dual kamera belakang dengan posisi vertikal tidak terlalu mirip iPhone X sih sebenarnya, karena lampu flash berada di bawah. Cuma posisi kamera yang vertikal ini lebih terlihat elegan.
Layar Zenfone Max Pro M1 ini juga terlihat kekinian, mengusung desain full screen display dengan rasio 18:9. Ukuran layar 6 inchi terlihat lebih lebar dengan bezel yang semakin menipis. Full screen display ini memungkinkan sebuah smartphone memiliki layar lebar namun dengan body yang tidak bongsor. Kalau dulu kan semakin lebar layar maka semakin bongsor smartphone, kalau untuk model full screen display ini tidak demikian, masih tetap nyaman digenggam.
Perlindungan layarnya belum dikonfirmasi, tapi sepertinya tidak menggunakan pelindung layar semacam Corning Gorilla Glass, Dragon Trail dan kawan kawan. Untuk bagian bagian Asus Zenfone Max Pro M1 secara lebih detail bisa dilihat pada gambar berikut.
2. Baterai
Memang benar Asus Zenfone Max Pro M1 ini dibekali beterai dengan kapasitas jumbo 5000 mAh, tapi jika kita cek melalui aplikasi semacam Ampere, CPU-Z, dan kawan kawan, di situ diyunjukkan kalau Zenfone Max Pro M1 ini menggunakan baterai Li-Ion. Baterai Li-Ion sendiri sebenarnya adalah baterai jadul yang dulu sempat tenar saat HP Nokia menguasai pasar. Namun di jaman smartphone saat ini, baterai Li-Ion mulai tersingkirkan oleh baterai Li-Poly. Baterai Li-Poly diklaim memiliki durability yang lebih lama daripada Li-Ion, memiliki siklus charging yang lebih lama. Misal baterai Li-Ion 1000x charging sudah gembung kalau Li-Poly 1000x charging belum sampai gembung.
Itu waktu dilihat lewat aplikasi ya, tapi klaim dari pihak Asus sendiri menggunakan baterai Li-Poly, kalau dibongkar dalemannya. Saya sendiri belum mencoba bongkar daleman Zenfone Max Pro M1 ini.
Asus Zenfone Max Pro M1 juga belum mendukung fitur Quick Charge. Akan tetapi smartphone satu ini sudah mendukung fitur auto cut off, jadi saat proses charging dan baterai sudah penuh maka akan otomatis memutus arus yang masuk. Dengan demikian aman jika dicharger sampai semalaman.
3. Slot Micro SD dan SIM card
Untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, tak segan Asus memberikan 2 slot SIM card nano dan 1 slot Micro SD (dedicated), jadi pengguna tetap bisa menggunakan dual SIM sekaligus memasang Micro SD. Ini menjadi satu kelebihan tersendiri dari Asus Zenfone Max Pro M1, karena pada Redmi Note 5 tidak menawarkan slot dedicated untuk Micro SD. Kedua slot SIM card juga sudah mendukung 4G.
4. Kamera
Asus Zenfone Max Pro M1 memang dilengkapi dual kamera belakang 13MP + 5MP. Dual kamera di sini sebenarnya lebih cenderung untuk menghasilkan efek bokeh saja. Untuk kualitas hasil foto sendiri menurut saya biasa saja, tidak ada yang istimewa. Bahkan menurut saya sendiri jika dibandingkan dengan Redmi Note 4x, kamera Zenfone Max Pro ini ada di bawah kamera Redmi Note 4x. Tidak tahu juga sensor kamera yang dipakai pada Zenfone Max Pro M1 ini apakah sensor Sony, Samsung atau Omni. Pada peluncuran kemarin juga tidak diperjelas masalah sensor kamera Asus Zenfone Max Pro M1.
Sedangkan untuk kamera selfie dibekali kekuatan 8MP dengan disertai lampu soft LED selfie, jadi kualitas hasil foto kamera depan bisa lebih terang daripada tanpa LED selfie. Kamera Asus Zenfone Max Pro juga dilengkapi fitur Beauty Mode. Baik kamera belakang maupun kamera depan semua bisa menghasilkan foto bokeh tanpa harus install aplikasi kamera tambahan, karena pada kamera bawaan Zenfone Max Pro M1 ini sudah ada fitur portrait mode.
5. Sensor
Beberapa review unboxing Asus Zenfone Max Pro M1 lewat Youtube sebelum peluncuran kemarin banyak yang memperdebatkan masalah sensor Gyro atau Gyroscope. Beberapa video unboxing para tester menyebutkan bahwa Asus Zenfone Max Pro M1 tidak dilengkapi dengan sensor Gyro. Tapi saat peluncuran kemarin memang diakui sendiri oleh manager Asus bahwa beberapa device tester memang tidak dilengkapi sensor Gyro, tapi Asus menjamin bahwa Zenfone Max Pro M1 yang dijual nantinya sudah dilengkapi dengan sensor Gyro, dan itu memang benar. Ketika dicek dengan aplikasi Sensor Box, Zenfone Max Pro M1 sudah dilengkapi dengan sensor Gyro.
Selain sensor Gyro, Asus Zenfone Max Pro M1 juga dilengkapi dengan sensor fingerprint, proximity, compass, dan accelerometer.
6. Performa dari chipset Snapdragon 636
Chipset Qualcomm Snapdragon 636 ini sebenarnya merupakan chipset yang seharusnya dipakai oleh smartphone smartphone flasgship. Asus sendiri berani menggunakan Snapdragon 636 untuk ponsel seharga 2 jutaan. CPU yang digunakan adalah Kyro 260 octa core 1,8GHz. Kryo sendiri sebelumnya dipakai untuk chipset kelas atas seperti pada Snapdragon 820, 835, dan 845. Kini Kryo sudah menjamah pada chipset kelas menengah Snapdragon seri 600.
Dengan penggunaan prosesor sekelas flagship ini Zenfone Max Pro M1 mendapatkan skor Antutu Benchmark sampai 114 ribuan (hasil tes Antutu Benchmark bisanya berbeda beda). Pantas saja jika Asus Zenfone Max Pro M1 mendapat sebutan “Limiteless Gaming”. Tidak cuma itu saja, Snapdragon 636 juga perbaikan dari Snapdragon 625 yang sebelumnya sudah terkenal powerfull dan hemat daya, apalagi untuk Snapdragon 636 ini.
7. Fitur face unlock
Memang Asus mengklaim bahwa Zenfone Max Pro M1 mendukung fitur face unlock. Namun untuk saat ini, atau saat penjualan pertama Asus Zenfone Max Pro M1 ini belum ada fitur face unlock di dalamnya. Asus menjanjikan fitur face unlock bakal ada pada update patch selanjutnya. Diperkirakan pada bulan Mei nanti Zenfone Max Pro M1 sudah mendapatkan update firmware baru yang juga akan menambahkan fitur face unlock, karena sebenarnya fitur face unlock ini cuma sebuah software. Sementara ini pengguna hanya bisa menikmati fitur sensor sidik jari saja untuk keamanan smartphone mereka.
8. Harga
Ada 3 varian yang diluncurkan Asus untuk seri Zenfone Max Pro M1 ini, varian RAM 3GB ROM 32GB dijual dengan harga 2,3 juta, varian RAM 4GB ROM 64GB dijual dengan harga 2,8 juta, dan varian RAM 6GB ROM 64GB dijual dengan harga 3,3 juta. Seri eksklusif dari Zenfone Max Pro M1 ini ada pada varian 6/64, karena pada seri ini dibekali kamera utama 16MP + 5MP dan kamera selfie 16MP. Selain varian RAM ROM, Asus Zenfone Max Pro M1 juga akan dijual dengan 2 pilihan warna, deepsea black dan meteor silver.
Itulah beberapa review dan fakta yang saya dapatkan ketika sudah memegang device Asus Zenfone Max Pro M1 ini. Fakta lain yang mungkin belum saya temukan akan segera saya update di sini. Fakta lain di lapangan, banyak yang berpendapat bahwa HP Asus itu terkenal dengan panasnya, HP setrika, dan lainnya. Jangan selalu menggeneralisir sebuah produk. Kalau anda tahunya Asus itu cepet panas berarti anda salah satu makhluk jadul yang belum up to date. Panas dan tidaknya sebuah smartphone juga bisa dilihat dari komponen di dalamnya (hardware), tergantung juga cara penggunaannya. Smartphone lain selain Asus jika digunakan untuk main game lama ya jelas tetep panas nantinya.
Sekali lagi, Asus Zenfone Max Pro M1 ini sudah menggunakan chipset Snapdragon 636, perbaikan atau upgrade dari Snapdragon 625. Jika anda sebelumnya pernah menggunakan dan membuktikan ketangguhan smartphone berchipset Snapdragon 625 berarti anda akan lebih menyukai chipset Snapdragon 636 ini. Dan yang jelas jika anda seorang gamer, anda pasti akan ketagihan main game bersama Asus Zenfone Max Pro m1 ini.
Mas, msh pakai hp ini sampai hari ini (27/02/2019) ???
Bagaimana kesannya ???
Setelah update terakhir tgl 24 Januari 2019 msh sering bermasalah ???
Seminggu yg lalu sya pesan lewat lazada, sampai hari ini blm datang, tapi baca2 dibeberapa forum koq bnyak yg bilang hp gampang rusak.
Baru beberapa hari dipakai sdh matotlah, power HIDUP tapi layar blank, dll.
Jadi ragu Dan takut sya, mohon jawaban yg sejujurnya y Mas 🙂
udah gak pake lagi, jadi udah gak tau perkembangannya